Ziarah Spiritual Santri Galung Beru

Media Asgar Center – Dalam rangka memperkuat semangat keas’adiyahan dan meneladani perjuangan Anregurutta, para santri Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba, ziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren As’adiyah, Al-Allamah KH. Muhammad As’ad Al-Bugisy (Anregurutta Puang Aji Sade), di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sabtu (5/10/2025).

Kegiatan ziarah ini menjadi bagian dari rangkaian perjalanan santri As’adiyah Galung Beru dalam mengikuti agenda Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) yang digelar di Kampus As’adiyah Pusat Sengkang.

Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan, KM. Rusli Rahman, rombongan santri dengan khidmat membaca tahlil dan doa bersama di kompleks makam yang berada di lingkungan Madrasah As’adiyah Pusat tersebut.

“Ziarah ini bukan sekadar kunjungan, tetapi momentum spiritual untuk mengenang jasa besar pendiri As’adiyah yang telah mewariskan ilmu, perjuangan, dan nilai dakwah yang sampai hari ini terus kami jaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, para santri perlu mengenal lebih dekat sosok pendiri pesantren, agar semakin kuat rasa cinta dan tanggung jawab mereka terhadap lembaga As’adiyah.

“Anregurutta Puang Aji Sade adalah ulama besar yang meletakkan dasar pendidikan Islam di Sulawesi Selatan. Santri harus meneladani semangat beliau dalam menjaga Al-Qur’an, ilmu, dan akhlak,” tambahnya.

Salah seorang santri peserta ziarah, Afriansyah, mengaku terharu dapat berziarah langsung ke makam pendiri pesantren yang namanya selama ini hanya dikenal melalui pelajaran sejarah pesantren.

“Rasanya luar biasa bisa berziarah ke makam Puang As’ad. Kami merasa seperti tersambung dengan sejarah dan perjuangan beliau,” ungkapnya.

Selain ziarah, para pengasuh dan pembina juga berkesempatan mengunjungi beberapa lokasi bersejarah di Wajo, diantaranya Makam Al-Habib Sayyid Syekh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini Tosora, danau Tempe, dan Makam Syaekhul Ma’had Aly AlMaghfurlah AG. Drs. KH. Syuaeb Nawang di kampus IV Ma’had Aly As’adiyah Sengkang.

Melalui kegiatan ini, As’adiyah Galung Beru berharap agar santri tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga memiliki rasa hormat dan kecintaan terhadap para ulama pendiri, sehingga semangat keas’adiyahan tetap hidup di hati setiap generasi.