
Media Center Asgar — Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru menyelenggarakan acara Ramah Tamah Kader Ulama Mengabdi (KUM) Ma’had Aly As’adiyah Sengkang yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MTs As’adiyah Galung Beru dan Organisasi Santri Intra Pesantren (OSIP) As’adiyah Galung Beru untuk masa khidmat 2025-2026.
Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat ini diadakan di pelataran pesantren dan dihadiri oleh Mudir Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, AG. Drs. KH. M. Idman Salewe, M.Th.I, beserta rombongan. Turut hadir pula Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, unsur pimpinan madrasah, para guru, pembina, mahasiswa KKN Tematik UNISAD, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Menjelang pelantikan, Ketua JQH, Jusman Imam, dalam sambutannya melaporkan bahwa ketua dan wakil ketua kedua organisasi santri tersebut terpilih melalui proses demokrasi yang terbuka dan transparan.
“Tahapan demokrasi yang dilalui persis seperti pemilihan presiden, mulai dari penjaringan calon hingga debat kandidat. Pemilihannya pun menggunakan metode Tempat Pemungutan Suara (TPS). Alhamdulillah, semua ini berkat kerja keras dan kerja cerdas kolaborasi peserta KUM dan KKN UNISAD,” paparnya.

Mudir Ma’had Aly As’adiyah Sengkang saat membawakan sambutan
Pengurus terpilih dilantik langsung oleh Mudir Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, AG. Drs. KH. M. Idman Salewe, M.Th.I. Anregurutta menuntun para pengurus dalam mengucapkan sumpah jabatan yang didampingi oleh Ketua Yayasan dan Ketua JQH.
Dalam sambutannya, Anregurutta menyampaikan harapannya agar pengurus terpilih dapat menjadi teladan bagi seluruh santri.
“OSIM dan OSIP harus mampu menjadi contoh dalam sikap, disiplin, dan semangat belajar. Selain itu, saya berharap kedua organisasi ini dapat menjadi penggerak utama bagi kemajuan madrasah dan pesantren,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya berorganisasi, dengan mengingatkan bahwa kebenaran yang tidak terstruktur akan dikalahkan oleh kebathilan yang terstruktur.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Anregurutta juga secara resmi membuka Penataran Muballigh dan Imam Tarawih 1446 H. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan sesi foto dan ramah tamah.