Konferensi pers Road to Hari Santri 2025, Jumat (19/9/2025)

Media Asgar Center – Kementerian Agama (Kemenag) mendorong percepatan terbentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Proses ini sudah lama tertunda dan diharapkan dapat terealisasi di era kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Amin Suyitno, dalam konferensi pers “Road to Hari Santri 2025” di Jakarta.

“Terkhusus adalah mengawal terlahirnya Ditjen Pesantren. Dan ini sudah tertunda lima menteri. Semoga terwujud di masa Menag Nasaruddin. Kita sudah intens terkait pembahasan dengan Kemenpan RB,” ujar Suyitno, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, serangkaian rapat koordinasi telah dilakukan dengan Kemenpan RB, termasuk penyampaian analisis jabatan dan beban kerja (anjab-abk).

“Mudah-mudahan di era Menag Nasaruddin Umar ini, Ditjen Pesantren dapat segera terwujud,” tambahnya.

Harapan senada disampaikan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar.

“Tentu ini sesuatu hal yang menarik karena cukup spesial tahun 2025 ini dengan berpisahnya Direktorat Jenderal PHU Kemenag, kita juga akan menyambut kehadiran Dirjen Pesantren, insya Allah, mudah-mudahan,” ujarnya.

Pesantren Dukung Program Presiden

Selain mendorong terbentuknya Ditjen Pesantren, Suyitno menegaskan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa sejak sebelum kemerdekaan. Karena itu, pesantren siap mendukung program Presiden Prabowo Subianto.

“Pada pembukaan Hari Santri 2025 di Tebuireng, Jombang, kita akan gelar Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu ada halaqah yang membahas isu-isu keagamaan dan masyarakat terkini,” jelasnya.

Puncak peringatan Hari Santri 2025 akan ditandai dengan Malam Bakti Santri untuk Negeri, yang rencananya dihadiri Presiden Prabowo.

“Presiden juga akan memberikan kado spesial untuk pesantren atau santri. Tahun ini kita mengusung misi Asta HasaAsta berarti delapan, Hasa berarti Hari Santri,” imbuhnya.