
Media Asgar Center – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat Kabupaten Bulukumba resmi dimulai pada Kamis, 11 September 2025. Enam santri terbaik Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru kini mengemban misi mulia: mengukir prestasi dan membuktikan kemampuan mereka di ajang bergengsi tersebut.
Kehadiran santri dalam kompetisi ini seolah mematahkan anggapan bahwa mereka hanya mampu mengaji dan membaca kitab. Justru melalui OMI 2025, para santri membuktikan bahwa ilmu agama dan ilmu sains bukanlah dua kutub yang terpisah.
Hal ini sejalan dengan misi MTs As’adiyah Galung Beru: “Mengombinasikan kurikulum pesantren dengan kurikulum pendidikan nasional agar menghilangkan dikotomi antara ilmu pengetahuan umum dengan agama.”
Ke-enam santri tersebut adalah Ruqayyah Salsabila (Mapel IPS), Urmatul Askia (Mapel IPS), Miftahul Khair (Mapel Matematika), Nur Alim Syam (Mapel Matematika), Muh. Nabil Kamal (Mapel IPA), dan Muh. Al-Syawal R. (Mapel IPA)
Di bawah bimbingan para guru, mereka ditempa melalui program belajar intensif. Semangat juang mereka tidak pernah surut, bahkan ketika harus mengorbankan waktu istirahat demi persiapan maksimal.
“Dengan usaha kami yang tak kenal lelah dalam belajar, kami yakin dapat memberikan hasil terbaik di perhelatan OMI 2025,” ujar Muh. Al Syawal R, salah satu peserta Mapel IPA Terintegrasi dengan penuh optimisme.
Kepala MTs As’adiyah Galung Beru, Ibu Yulianti, S.E., S.Pd.I., M.Pd., menegaskan bahwa partisipasi santri di OMI bukan sekadar kompetisi.
“Ini adalah panggung pembuktian bahwa santri tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga mampu bersaing dalam bidang sains dan teknologi. Mereka adalah duta-duta As’adiyah, perpaduan antara ketakwaan dan kecerdasan,” ungkap Kepala MTs.
OMI 2025 mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global.” Tema ini menjadi dorongan bagi santri untuk tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan zaman.
Dengan bekal ilmu dan doa, santri As’adiyah Galung Beru siap melangkah, membawa nama harum pesantren dan daerah. Di pundak mereka, tersimpan harapan besar untuk menunjukkan kepada Indonesia bahwa dari pesantren, lahir generasi unggul yang siap menjawab tantangan global.