
Media Center Asgar — Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru kembali menggelar upacara terpadu pada Senin (20/1/2025) di halaman madrasah. Upacara ini diikuti oleh seluruh santri, guru, hingga pimpinan pesantren dalam suasana penuh khidmat.
Bertindak sebagai pembina upacara, Ketua Yayasan As’adiyah Galung Beru, KM. Rusli Rahman, menyampaikan pesan berharga dari Allahyarham AG. Prof. Dr. KH. M. Rafi’i Yunus Martan, M.A.. Pesan ini diyakini sebagai warisan spiritual yang menjadi pedoman hidup bagi para santri hingga kini.
Dalam amanatnya, KM. Rusli Rahman menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan tiga cahaya yang diwariskan Anregurutta:
-
Cahaya Ilmu
Menurut beliau, ilmu adalah penerang akal dan pikiran. Santri tidak hanya dituntut untuk menuntut ilmu agama, tetapi juga ilmu umum yang bermanfaat bagi umat. Dengan ilmu, seorang santri akan mampu membedakan mana yang hak dan mana yang batil, serta menjadi solusi atas persoalan masyarakat. -
Cahaya Iman
Iman adalah fondasi utama yang menuntun hati agar tetap kokoh di jalan Allah. Cahaya iman membuat santri selalu taat dalam beribadah, menjaga akhlak, serta memiliki keyakinan teguh menghadapi berbagai ujian kehidupan. Tanpa iman, ilmu bisa kehilangan arah dan manfaatnya. -
Cahaya Mahabbah
Mahabbah atau cinta adalah energi spiritual yang menyempurnakan iman dan ilmu. KM. Rusli menegaskan bahwa santri harus menumbuhkan rasa cinta, baik kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, guru, orang tua, sesama santri, hingga masyarakat luas. Mahabbah melahirkan ketulusan dalam beramal, kebersamaan dalam perjuangan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penutup amanatnya, Ketua Yayasan mengingatkan bahwa ketiga cahaya tersebut ibarat kompas kehidupan yang harus dijaga seimbang.
“Jika ilmu memberi terang pada akal, iman menuntun hati, maka mahabbah akan menghidupkan jiwa. Inilah bekal utama seorang santri dalam mengabdi kepada agama, bangsa, dan masyarakat,” ujarnya.
Upacara terpadu tersebut bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur pesantren. Santri diharapkan menjadikan pesan Anregurutta sebagai pedoman sepanjang hayat, baik di lingkungan pesantren maupun saat terjun di tengah masyarakat.