
Media Asgar Center – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan ibadah kurban dengan mengusung konsep ramah lingkungan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru dalam menjaga nilai-nilai keberlanjutan, kebersihan, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Melalui program kurban ramah lingkungan, pesantren mengambil sejumlah langkah konkret untuk mewujudkan pelaksanaan ibadah yang tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga berdampak positif secara ekologis.
Pertama, pesantren akan menggunakan wadah ramah lingkungan untuk distribusi daging kurban, menggantikan kantong plastik sekali pakai dengan daun pisang atau wadah daur ulang.
Kedua, dilakukan pengelolaan limbah kurban secara tepat, termasuk pemisahan antara limbah organik dan anorganik guna meminimalkan pencemaran lingkungan.
Ketiga, kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap Asta Aksi Penguatan Ekoteologi, salah satu program prioritas Kementerian Agama RI yang digagas oleh Menteri Agama, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, melalui edukasi lingkungan yang melibatkan tokoh agama dan masyarakat secara kolaboratif.
Keempat, pemberdayaan santri dalam edukasi lingkungan, dengan melibatkan mereka langsung dalam proses penyembelihan, pembersihan, dan pendistribusian secara tertib dan higienis.
“Kurban bukan hanya ibadah sosial dan spiritual, tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi lingkungan bagi santri dan masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa pesantren juga bisa berperan aktif dalam praktik berkelanjutan,” ujar Kiai Rusli Rahman, Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, Rabu 4 Juni 2025.
Sementara itu Ustadz Imam, salah satu pembina program lingkungan pesantren mengatakan, konsep kurban ramah lingkungan ini merupakan sebuah inisiatif berwawasan ekologis yang bertujuan mendorong tumbuhnya kesadaran lingkungan di tengah masyarakat melalui pendekatan berbasis nilai-nilai agama.
“Dengan menjadikan ajaran Islam sebagai fondasi kepedulian terhadap alam, Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru berupaya mewujudkan harmoni antara manusia, lingkungan, dan Sang Pencipta. Inisiatif ini menjadi wujud nyata bahwa spiritualitas dan ekologi dapat berjalan beriringan dalam membentuk peradaban yang berkelanjutan dan penuh rahmat,” ujarnya.
Selain mengusung konsep ramah lingkungan, kegiatan kurban ini juga menjadi ajang memperkuat nilai-nilai kepedulian sosial. Daging kurban akan didistribusikan tidak hanya kepada warga pesantren, tetapi juga kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, sebagai wujud nyata semangat berbagi dan ukhuwah Islamiyah.
Dengan semangat rahmatan lil ‘alamin, Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru berharap dapat menjadi teladan dalam pelaksanaan kurban yang tidak hanya bermakna ibadah, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup.