Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi HIV/AIDS oleh tim kesehatan Puskesmas Gattareng

Media Asgar Center – Dalam upaya meningkatkan kesadaran santri terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan menjauhi perilaku berisiko, Puskesmas Gattareng menggelar kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan di Aula Gedung Banpres Pondok Pesantren As’adiyah Baburrahman Galung Beru, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan santri Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah As’adiyah Galung Beru. Acara berlangsung interaktif dengan pemaparan langsung dari tim medis Puskesmas Gattareng, membahas tema “Bahaya HIV/AIDS dan Dampak Negatif LGBT terhadap Kesehatan dan Moral Remaja.”

Dalam penyuluhan tersebut, para pemateri menekankan pentingnya menjaga pergaulan, memahami risiko penyakit menular seksual, serta memperkuat benteng moral dan spiritual di kalangan remaja pesantren.

Selain sesi edukasi, kegiatan juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi santri, meliputi pemeriksaan dahak dan pengecekan darah, sebagai upaya deteksi dini penyakit menular dan menjaga kebugaran santri.

Kepala Tim Kesehatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara sektor kesehatan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam menjaga generasi muda dari bahaya pergaulan bebas.

“Hindari pergaulan bebas. Dari sanalah akar berbagai masalah kenakalan remaja bermula. Jika tidak dicegah sejak dini, hal ini dapat merugikan dan berdampak negatif bagi masa depan generasi kita,” tegasnya.

Kegiatan penyuluhan ini disambut antusias oleh para santri dan pihak pesantren. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental semakin meningkat seiring dengan pembinaan akhlak di lingkungan pesantren.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Baburrahman Galung Beru, KM. Rusli Rahman, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Puskesmas Gattareng atas kepeduliannya terhadap kesehatan santri. Kesehatan adalah modal utama dalam beribadah dan menuntut ilmu,” ujar KM. Rusli Rahman.

Dengan adanya sinergi antara dunia kesehatan dan pesantren, diharapkan lahir generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berdaya tahan terhadap pengaruh negatif zaman.