Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mengusulkan agar pemerintah menghadirkan program beasiswa pendidikan kedokteran bagi para santri

Media Asgar Center – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina, mengusulkan agar pemerintah menghadirkan program beasiswa pendidikan kedokteran bagi para santri di Indonesia. Skema ini disertai penugasan kembali ke pesantren asal mereka, sehingga keberlangsungan layanan kesehatan di pesantren lebih terjamin.

“Kalau ada dokter dari kalangan santri sendiri yang kembali mengabdi di pesantren asalnya, maka pelayanan kesehatan akan jauh lebih berkelanjutan. Santri akan lebih terjamin kesehatannya, dan pesantren bisa tumbuh lebih sehat serta kuat,” ujar Arzeti di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Usulan ini sejalan dengan kolaborasi Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Program Pesantren Sehat, yang dirancang untuk memperkuat pelayanan kesehatan di lingkungan pesantren. Arzeti menyatakan dukungannya atas program tersebut, mengingat pesantren dengan ribuan santri membutuhkan perhatian kesehatan yang lebih ekstra dan berkesinambungan.

“Pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, melainkan juga tempat para santri tinggal dan beraktivitas sehari-hari. Karena itu mereka memerlukan perhatian khusus dalam aspek kesehatan, mulai dari sosialisasi pentingnya hidup sehat hingga peningkatan layanan kesehatan di pesantren,” tambahnya.

Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menyambut baik sinergi lintas kementerian ini. Ia menegaskan bahwa ada tiga aspek utama yang ditekankan dalam Program Pesantren Sehat, yaitu:

  1. Pembiasaan aktivitas fisik rutin.

  2. Edukasi perilaku hidup sehat.

  3. Pembinaan kader kesehatan di pesantren.

Selain itu, Kemenag bersama Kemenkes juga menyoroti empat indikator layanan kesehatan pesantren, di antaranya penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis dan ketersediaan ruang kesehatan di lingkungan pondok.

“Kami berharap kerja sama ini dapat diperkuat, khususnya dalam penyelarasan Program Pesantren Sehat dengan inisiatif Pesantren Ramah Anak,” kata Basnang, Senin (15/9).

Dengan dukungan legislatif dan kolaborasi lintas kementerian, program ini diharapkan mampu mencetak dokter dari kalangan santri sekaligus memastikan terciptanya pesantren yang sehat, ramah, dan berdaya saing.