Media Center Asgar – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102, Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru menggelar acara shalawat bersama Mahasantri Kader Ulama Mengabdi (KUM) Ma’had Aly As’adiyah Sengkang.

Acara yang berlangsung di Masjid Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru ini telah menjadi agenda tahunan yang konsisten dilaksanakan, Rabu 16 Januari 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan tradisi dan budaya Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (ASWAJA) di kalangan santri.

Acara yang diinisiasi oleh KUM Ma’had Aly ini dihadiri oleh Ketua Jam’iyatul Qurra Wal Huffazh As’adiyah Galung Beru, Jusman Imam, para pembina santri, mahasantri KUM, serta mahasiswa KKN Universitas Islam As’adiyah (UNISAD) Sengkang. Kehadiran Group Marawis Asgar turut memeriahkan acara tersebut.

Reza, Koordinator KUM, menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi refleksi penting bagi santri untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam ASWAJA An-Nahdliyah sejak dini.

“Momentum ini bertujuan untuk menjaga tradisi keislaman yang moderat dan inklusif di tengah kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jusman Imam menjelaskan fakta sejarah tentang perjuangan kiai dan santri saat mempertahankan serta mengusir para penjajah dari tanah Indonesia.

“Jika kita melihat sejarah, dahulu Rais Akbar NU, KH. Hasyim Asy’ari mencetuskan fatwa resolusi jihad. Itulah yang menjadi pemicu perjuangan kiai dan santri pesantren untuk mempertahankan kemerdekaan dari penjajah yang mencoba masuk kembali ke Indonesia,” terang Imam, yang juga menjabat Ketua PC Pencak Silat Pagar Nusa NU Bulukumba.

Lebih lanjut, Imam mengakhiri sambutannya dengan menitipkan pesan kepada santri agar tetap teguh pada paham ulama NU.

“Saya mengingatkan para santri yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi agar cermat memilih organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam ASWAJA, sehingga tidak terpengaruh oleh paham yang bertentangan dengan ajaran ulama kita,” tutupnya.