Media Center As’adiyah – Jusman Imam, Ketua Jam’iyatul Qurra Wal-Huffazh (JQH) Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, menghadiri acara Simaan 30 Juz Bil Ghoib yang digelar oleh Pondok Tahfizhul Quran (PTQ) Ummil Hasanah As’adiyah Lompo di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo bekerjasama dengan Yayasan RTQ Puteri H. Abdullah Mustafa, Sengkang.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Haul ke-7 Almaghfurlah KH. Abdullah Mustafa Al-Hafizh, ulama kharismatik yang berjasa besar dalam membangun pembinaan tahfizh Al-Qur’an di Sengkang, Wajo.

Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan spiritual seperti Simaan Al-Qur’an 30 Juz Bil Ghoib, Khataman Al-Qur’an, dan Doa Bersama.

Jusman Imam memberikan apresiasi kepada PTQ Ummil Hasanah atas dedikasinya dalam menjaga tradisi keilmuan dan dakwah Al-Qur’an. Jusman Imam juga ikut berpartisipasi dalam simaan tersebut dengan membaca Juz 9.

Kehadirannya juga sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Almaghfurlah KH. Abdullah Mustafa, yang selama hidupnya dikenal dengan sifat rendah hati, kasih sayang, dan kepribadian yang penuh teladan.

“Di masa saya menghafal di bawah bimbingan Gurutta KH. Abdullah, saya tidak pernah melihat beliau marah. Bahkan, menegur santri pun dilakukan dengan kelembutan. Beliau adalah sosok humoris, senyumnya menenangkan, dan selalu memperhatikan kabar santrinya,” tutur Jusman Imam.

Beliau menambahkan bahwa haul ini menjadi momen penting untuk mengenang jasa dan dedikasi Almaghfurlah dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang unggul dan berakhlak mulia.

Sementara itu, Dra. Hj. Saidah Katu, istri dari Almaghfurlah, turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia atas keberhasilan penyelenggaraan acara ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga haul ini bukan hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga sarana untuk mempererat ukhuwah dan menginspirasi kita semua dalam melanjutkan perjuangan Almarhum untuk membumikan nilai-nilai Al-Qur’an,” ujarnya.

Hj. Saidah juga berharap semangat dan teladan hidup Almaghfurlah dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang, menjadi inspirasi dalam melanjutkan dakwah dan pembinaan Al-Qur’an.